untuk mendapatkannya. Padahal ada sebuah amalan mulia, yang sangat dianjurkan oleh Allah dan rasul-Nya untuk dilakukan, dan insya Allah begitu mudah untuk dikerjakan, amalan tersebut adalah menyambung tali silaturrahmi. Dengan menyambung tali silaturahmi, seseorang akan mendapatkan
beberapa hal yang telah disebutkan di atas, ditambah beberapa keutamaan lain.
ARTI SILATURRAHMI
Ibnu Manzhur rahimahullah menjelaskan bahwa silah yang berarti menyambung adalah lawan kata dari hujron yang berarti meninggalkan atau memutuskan. ( Lisanul ‘Arob 11/726)
Sehingga silaturrahmi dapat diartikan dengan: “Sebuah ungkapan yang menggambarkan tentang perbuatan baik, kasih sayang dan kelembutan yang ditujukan kepada keluarga yang senasab (satu keturunan) dan karib kerabat, serta perhatian terhadap kondisi mereka, sekalipun mereka
berada di tempat yang jauh dan berbuat tidak baik kepada kita (Lisanul ‘Arob 11/728).
Seseorang dikatakan menyambung tali silaturrahmi, apabila dia mengalamatkan perbuatan baiknya itu kepada keluarga senasab atau karib kerabatnya, tidak lebih dari itu.
BAGAIMANA CARA MENYAMBUNG
TALI SILATURRAHMI?
- Mengunjungi rumah saudara atau karib kerabat,
- Mengucapkan salam dan berjabat tangan ketika bertemu dengan mereka,
- Bertanya tentang keadaan mereka sekeluarga,
- Memberikan hadiah kepada mereka,
- Bersedekah kepada mereka yang fakir,
- Bersikap lemah-lembut dengan mereka yang berkecukupan,
- Menghargai dan menghormati orang yang lebih dewasa,
- Menyayangi mereka yang lebih muda,
- Menghubungi mereka via surat pos, sms atau telefon/handphone,
- Menjamu mereka dengan baik ketika mereka bertamu,
- Ikut merasakan kebahagiaan yang mereka rasakan,
- Menghibur mereka tatkala mereka dirudung kesedihan,
- Mendoakan mereka dengan kebaikan,
- Antusias untuk senantiasa menjaga hubungan baik dengan mereka,
- Membesuk orang yang sakit dari mereka,
- Mendatangi undangan mereka, Tetap menyambung silaturrahmi orang yang berusaha memutuskannya.
- Dan yang paling utama dan terpenting dari itu semua adalah, hendaklah kita bersemangat dan antusias untuk mengajak merekakembali kepada jalan agama, menasihati mereka, memerintahkan kepada yang ma’ruf dan melarang dari berbuat kemungkaran. Dan jangan lupa pula, doakanlah semoga mereka senantiasa mendapatkan hidayah taufiq dari Allah subahahu wa ta’ala .
Orang yang menyambung tali
silaturrahmi bukanlah orang yang
menyambungnya sebagai balasan,
namun orang yang benar-benar
menyambung tali silaturrahmi adalah
apabila hubungan kekerabatannya
diputus ia terus menyambungnya.
(HR. Bukhari 1/559)
Berikut, beberapa keutamannya:
Pertama: Silaturrahmi merupakan syiar keimanan kepada Allah ‘azza wajalla dan hari akhir. Berkaitan dengan hal ini, ada sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata: Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ﻭَﻣَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﻟْﻴَﻮْﻡِ ﺍﻵﺧِﺮِ ﻓَﻠْﻴَﺼِﻞْ ﺭَﺣِﻤَﻪُ .
Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia menyambung tali silaturrahmi. (HR. Bukhari 6138)
Kedua: Silaturrahmi merupakan sebab umur seseorang dipanjangkan dan rizkinya dilapangkan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
ﻣَﻦْ ﺃَﺣَﺐَّ ﺃَﻥْ ﻳُﺒْﺴَﻂَ ﻟَﻪُ ﻓِﻲ ﺭِﺯْﻗِﻪِ ﻭَﻳُﻨْﺴَﺄَ ﻟَﻪُ ﻓِﻲ ﺃَﺛَﺮِﻩِ
ﻓَﻠْﻴَﺼِﻞْ ﺭَﺣِﻤَﻪُ.
Siapa yang suka untuk diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah ia menyambung tali silaturrahmi. (HR. Bukhari 5986 & Muslim 2557)
Berkaitan dengan penafsiran dipanjangkannya umur orang yang menyambung tali silaturrahmi, para
ulama memiliki dua penafsiran:
Penafsiran pertama : Maksud dari ditambah atau dipanjangkannya umur adalah bahwasanya Allah ta’ala memberikan keberkahan pada umur, menganugerahkan kekuatan pada diri,
dan kejernihan pada akal orang yang menyambung tali silaturrahmi. Sehingga kehidupannya penuh
dengan amalan-amalan utama yang bermanfaat bagi dirinya di dunia dan
di akhirat.
Penafsiran kedua : Bahwa penambahan atau dipanjangkannya umur tersebut diartikan sesuai dengan hakekatnya, yakni umurnya akan benar-benar dipanjangkan oleh Allah ‘azza wa jalla . Jadi, orang yang menyambung tali silaturrahmi, Allah akan menambah panjang umurnya.
Ketiga: Silaturrahmi salah satu faktor terbesar untuk masuk surga. Selain dari dua keutamaan yang telah disebutkan, menyambung silaturrahmi memiliki keutamaan istimewa, yakni merupakan salah satu sebab penting yang dapat mengantarkan seorang hamba menuju surga.
Dari Abu Ayyub al-Anshori radhiyallahu ‘anhu bahwasanya ada seorang laki-laki yang berkata:
“Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku akan amalan yang dapat memasukkan aku ke dalam surga dan menjauhkan diriku dari api neraka.” Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab dengan sabda beliau:
Engkau beribadah kepada Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, menegakkan sholat, menunaikan zakat, dan menyambung tali silaturrahmi .
(HR. Bukhari 1396 & Muslim 13)
Keempat: Menyambung tali silaturrahmi merupakan bentuk ketaatan kepada Allah ta’ala . Allah subahanahu wa ta’ala memuji orang-orang yang mengerjakan ketaatan kepada-Nya, dan salah satu dari ketaatan kepadanya adalah menyambung tali silaturrahmi. Dalam
surat ar-Ra’du Allah ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran. (Yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian. Dan orang-orang yang menyambung apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan , dan mereka takut kepada Tuhan-nya dan takut kepada hisab yang buruk .” (QS. ar-Ra’du: 19-21)
Begitu mulia orang yang mendapatkan pujian dan sanjungan dari Allah ta’ala , dan begitu celaka
orang yang mendapatkan celaan dan cercaan dari-Nya.
Kelima: Allah akan menyambung hubungan dengan orang yang menyambung tali silaturrahmi.
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala akan menyambung hubungan dengan seorang hamba yang menyambung tali silaturrahmi. Sebaliknya, Allah mengancam akan memutuskan hubungan dengan orang yang memutuskannya. Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut berbunyi (artinya):
“Sesungguhnya Allah menciptakan makhluk-Nya, hingga apabila Dia selesai dari menciptakan mereka, rahim akan berdiri dan berkata: ‘Ini adalah tempat berdiri orang yang berlindung kepada-Mu dari memutuskan tali silaturrahmi.’ Allah berfirman: ‘Ya, tidakkah engkau ridha bila Aku
menyambung orang yang menyambungmu dan memutuskan orang yang memutuskanmu?’ Rahim berkata: ‘Tentu saja.’ Allah berfirman: ‘Maka, itu menjadi milikmu
.’” (HR. Bukhari 5987 & Muslim 2554)
Keenam: Menyambung silaturrahmi mengundang pujian. Telah disebutkan di atas bahwa akal
dan fitrah manusia sejalan dengan perintah untuk menyambung tali silaturrahmi dan mencela orang yang memutuskannya. Dari keterangan singkat ini dapat kita ketahui, bahwa orang yang menyambung tali silaturrahmi, dia akan mendapat pujian di tengah manusia, sedangkan
orang yang memutuskannya akan mendapat celaan dari mereka.
Ketujuh: Terciptanya kedamaian, kecintaan, dan hubungan baik di tengah-tengah keluarga dan karib
kerabat.
Kedelapan: Kemuliaan bagi orang- orang yang menyambung tali silaturrahmi.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar